BAB 2
Perusahaan dan Lingkup Perusahaan
2.1 Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah sutu organisasi
dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta
diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir
di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis
perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaotu: perusahaan manufaktur, perusahaan
dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri
dibedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan).
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi perusahaan:
·
MOLENGRAAFF
Perusahaan adalah keseluruhan
perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk
memperoleh penghasilan dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau
mengadakan perjanjian perdagangan.
·
PEMERINTAH HINDIA BELANDA
Perusahaan adalah keseluruhan
perbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus, dengan terang-terangan,
dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba (bagi diri sendiri).
·
UU No.8 TAHUN 1997, PASAL 1 (1)
Perusahaan adalah setiap bentuk
usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh
keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang
perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan
hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.
·
JOHN M. ECHOLS
Bisnis berarti perusahaan.
·
MURTI SUMARNI (1997)
Perusahaan adalah sebuah unit
kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang
dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan
kebutuhan masyarakat.
·
MUCH NURACHMAD
Perusahaan adalah setiap bentuk
usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik
persekutun, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang
mempekrjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain atau
usaha - usaha sosial dan usaha - usaha lain yang mempunyai pengurus dan
mempekrjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
2.2 Tempat kedudukan dan letak perusahaan
2.2.1 Tempat Kedudukan Perusahaan
Tempat
perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan
pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga
lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.
2.2.2 Letak Perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman
perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.
Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat
kantor pusat perusahaan.
Dengan
semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini
bermunculan,maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan
dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam
bersaing, disamping waktu harus berpacu juga efisiensi di bidang biaya perlu
mendapat perhatian. Oleh karena itu, pemilihan letak perusahaan ini harus
dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang
kongkrit dan lengkap.
2.2.3
Jenis Letak Perusahaan
Ada 4 jenis letak perusahaan :
Ada 4 jenis letak perusahaan :
§ Letak perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak dapat ditentukan oleh manusia
misalkan, usaha pertanian, pertambangan.
§ Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah
dilokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah surakarta dan jogjakarta. Hal
ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.
§ Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan
aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa
tergangggu karena adanya perusahaan itu.
§ Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
ekonomi.
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Disini ada beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:
-
Dekat dengan bahan baku
-
Dekat dengan pasar
-
Dekat dengan pemasok tenaga kerja
-
Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energy
-
Iklim
-
Ongkos transport
-
Besarnya suplai modal
2.3 Perusahaan dan lembaga
sosial
2.3.1 Tujuan Pendirian Perusahaan
Suatu perusahaan atau organisasi yang baik
dan bertanggungjawab serta ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka
panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian
perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Dalam
perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global akan mempengaruhi tiga
hal tersebut: Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang
cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan
diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujudkan visi
tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi yang akan dijalani dalam
tiap aktivitas; Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran
perusahaan yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek
yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan; Tujuan
perusahan adalah mencapai keuntungan maksimum.
Pernyataan tentang visi dan misi yang jelas harus
sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pasar sehingga
dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan memupuk semangat
kerja karyawan, menumbuhkan rasa keharmonisan di dalam kehidupan kerja
karyawan, dan menumbuhkan standar kerja yang prima. Rumusan visi yang jelas
akan mengantarkan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Namun, semua hal
tersebut belum dapat berfungsi dengan baik, jika tidak diimbangi dengan
strategi yang tepat dalam penerapannya. Dengan demikian, rumusan visi, misi dan
tujuan perusahaan perlu ditetapkan dalam suatu strategi yang tertuang dalam
kebijakan perusahaan.
Salah satu
kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja sumberdaya
manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada
perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (stake holders)
dan kepentingan internal (karyawan) yang dimiliki oleh perusahan. Untuk
memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka
perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat, yaitu dengan memikirkan
bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan.
Strategi ini hendaknya merupakan strategi yang
berorientasi pada tujuan yaitu dengan menyamakan persepsi antara tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan
yang bekerja pada perusahaan tersebut. Hal tersebut beralasan karena
kepentingan tujuan perusahaan dan kepentingan tujuan karyawan tidak dapat
dipisah-pisahkan karena berada dalam satu kesatuan kebersamaan yang utuh.
Namun, acap terjadi kesenjangan (gap) antara tujuan dan harapan karyawan
terhadap perusahaan, dengan realitas yang ada. Hal tersebut seringkali
menimbulkan masalah-masalah SDM. Adanya masalah-masalah SDM tersebut akan
mempengaruhi kinerja karyawan di dalam perusahaan yang bersangkutan.
2.3.2 Perusahaan sebagai suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari
sub-sub sistem yang saling bekerjasama ataupun saling mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu. Perusahaan
sebagai sistem berarti merupakan kombinasi dari berbagai sumber-sumber ekonomi
yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi dan distribusi
barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungann dan
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Apabila ditinjau,maka pada dasarnya sistem
perusahaan mempunyai beberapa sifat.Sifat-sifat tersebut ialah :
Sifat kompleks sebagai suatu kesatuan, sifat berjenis-jenis, sifat saling bergantung dan sifat dinamis.
Sifat kompleks sebagai suatu kesatuan, sifat berjenis-jenis, sifat saling bergantung dan sifat dinamis.
2.3.3
Fungsi-fungsi Perusahaan
Fungsi penting perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah
sebagai berikut:
a. Menghasilkan barang dan jasa.
a. Menghasilkan barang dan jasa.
adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan jasa
pemuas kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya
disalurkan kepada pelaku ekonomi yang lain yaitu:
1. Rumah tangga
1. Rumah tangga
Penyaluran barang dan jasa hasil produksi kepada rumah
tangga dapat dilakukan secara langsung maupun melalui distributor.
2. Pemerintah
2. Pemerintah
Pemerintah membutuhkan barang dan jasa hasil produksi untuk
mendukung jalannya kegiatan pemerintah dalam rangka melayani masyarakat.
Penyaluran ini juga dapat dilakukan secara langsung atau melalui pasar barang.
3. Perusahaan lain
3. Perusahaan lain
Adakalanya barang dan
jasa yang diproduksi suatu perusahaan diperlukan oleh perusahaan lain sebagai
bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah jadi, atau bahkan sebagai modal.
Contohnya perusahaan kain akan memasok hasil produksi pada perusahaan garmen.
4. Masyarakat luar negeri
4. Masyarakat luar negeri
Selain untuk produksi
dalam negeri, barang dan jasa perusahaan juga digunakan oleh masyarakat luar
negeri. Pembelian dan pengiriman barang dan jasa akan menimbulkan kegiatan
ekspor.
b. Sebagai
pengguna faktor produksi
Bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang dan jasa?
Perusahaan harus mengolah faktor produksi menjadi barang dan jasa. Faktor
produksi tersebut berupa tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal. Faktor
produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga. Untuk semua faktor produksi
yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa kepada rumah
tangga. Balas jasa tersebut berupa upah atau gaji, sewa, bunga, dan laba.
Pembelian faktor produksi ini kadang juga melibatkan masyarakat luar negeri,
baik berupa tenaga ahli, pinjaman modal, barang-barang modal, maupun bahan
baku.
c. Mambayar pajak kepada pemerintah
Perusahaan
juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian, perusahaan ikut
memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu
pula, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti
partisipasinya terhadap pembangunan.
d. Sebagai agen
pembangunan
Kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membangun berbagai fasilitas ekonomi.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membangun berbagai fasilitas ekonomi.
2.3.4
Ciri-ciri Perusahaan
Ciri dan sifat
perusahaan perseorangan :
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- keuntungan yang kecil terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar
- jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- keuntungan yang kecil terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar
- jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
2.4 Berbagai Macam
lingkungan perusahaan dan Pengaruhnya
terhadap perusahaan
2.4.1 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Keadaan alam: SDA, lingkungan.
• Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
• Hukum
• Perekonomian
• Pendidikan dan kebudayaan
• Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional.
b. Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
• Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
• Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
• Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Keadaan alam: SDA, lingkungan.
• Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
• Hukum
• Perekonomian
• Pendidikan dan kebudayaan
• Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional.
b. Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
• Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
• Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
• Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.4.2 Lingkungan
Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
2.5 Pendekatan dalam
melihat bisnis dan lingkungan
- Pendekatan bias dilihat dari bisnis suatu perusahaan dan lingkungan.
Dimana semua aspek dapat terjangkau dengan mudah
Referensi :
Buku
Pengantar Bisnis,John Soeprihanto,Edisi Kelima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar