BAB 6
Pemasaran
6.1 Pengertian Pasar dan Pemasaran
6.1.1 Pengertian Pasar
Pengertian secara sempit
Pasar
adalah suatu tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk melakukan transasksi
jual beli dan jasa.
Pengertian secara luas
Pasar adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membli barang dengan harga tertentu.
Pasar adalah tempat bertemunya penjual yang mempunyai kemampuan untuk menjual barang/jasa dan pembeli yang melakukan uang untuk membli barang dengan harga tertentu.
6.1.2 Pengertian Pemasaran
Ada
beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip
Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b.
Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain
c. Pemasaran
adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
d. Menurut
W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun
pembeli potensial.
6.2 Jenis-Jenis Pasar
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk
kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak
nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
·
Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan
diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan
pasar swalayan.
·
Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak
menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi
hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar
saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara
transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
- Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional
dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung.
Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan
pokok.
- Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana
barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri.
Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar
hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar
sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut
keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
- Pasar Lokal
- Pasar Daerah
- Pasar Nasional dan
- Pasar Internasional
Pasar
menurut struktur dibedakan menjadi empat macam yaitu pasar persaingan sempurna,
monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli.
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
1) Banyak penjual dan pembeli.
2) Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
3) Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
4) Harga ditentukan oleh pasar.
5) Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
6) Tidak ada campur tangan pemerintah. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar hasil-hasil pertanian.
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
1) Banyak penjual dan pembeli.
2) Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
3) Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
4) Harga ditentukan oleh pasar.
5) Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
6) Tidak ada campur tangan pemerintah. Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar hasil-hasil pertanian.
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.
1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh
penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau
sejumlah penjual tertentu. Pada pasar monopoli terdapat ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan harga (melakukan monopoli pasar).
b) Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
c) Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada hambatan dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
d) Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
e) Tidak adany a campur tangan pemerintah dalam penentuan harga, contoh: PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
a) Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan harga (melakukan monopoli pasar).
b) Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
c) Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada hambatan dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
d) Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
e) Tidak adany a campur tangan pemerintah dalam penentuan harga, contoh: PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
2)
Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
a) Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
b) Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
c) Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
d) Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
e) Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.
f) Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
a) Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
b) Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
c) Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
d) Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
e) Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.
f) Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.
3) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
b) Produk-produknya berstandar.
c) Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d) Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a) Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
b) Produk-produknya berstandar.
c) Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d) Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.
6.3 Konsep Pemasaran
Konsep-konsep
inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas,
nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan
pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu.
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan
akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya.
6.4 Manajemen Pemasaran
Manajemen
pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler
dan Armstrong pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang
untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen
adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat
diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
6.4.1 Keadaan permintaan dan tugas pasar
1. Permintaan Negatif
Sebuah
Pasar berada dalam status permintaan negatif jika sebagian besar pasar tidak
menyukai produk tertentu dan bahkan bisa saja membayar untuk mencegahnya.
Contoh : vaksinasi, perawatan gigi, vasektomi, dan operasi kantong empedu.
Tugas pemasaran adalah menganalisa mengapa pasar tidak menyukai produk tersebut
dan apakah program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk, harga
yang lebih rendah, promosi yang lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan
perilaku pasar.
2. Permintaan Nol
Adalah konsumen sasaran mungkin tidak sadar atau tidak
tertarik pada produk tertentu. Tugas pemasaran adalah menemukan cara untuk
menghubungkan manfaat produk tersebut dengan kebutuhan dan minat alami
seseorang.
3.
Permintaan Laten
Adalah
banyaknya konsumen yang memiliki kebutuhan yang kuat yang tidak dapat dipuaskan
oelh produk yang sudah ada. Tugas pemasaran adalah mengukur ukuran pasar
potensial dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan permintaan tersebut.
4.
Permintaan Menurun
Adalah
cepat atau lambat, setiap usaha akan menghadapi permintaan yang menurun pada
satu atau lebih produknya. Tugas pemasaran adalah membalikan arah penurunan
permintaan melalui pemasaran ulang yang kreatif.
5.
Permintaan Tidak teratur
Adalah
terdapatnya permintaan yang berubah-ubah secara musiman atau harian bahkan
setiap jam, sehingga menimbulkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas.
Tugas pemasaran adalah mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama
melalui penetapan harga yang fleksibel, promosi dan insentif lainnya. Ini yang
disebut dengan synchromarketing.
6.
Permintaan penuh
Adalah
bila perusahaan mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka. Tugas pemasaran
adalah mempertahankan tingkat permintaan saat ini ditengah perubahan preferensi
konsumen dan peningkatan persaingan.
1. Permintaan berlebihan
Yaitu
keadaan dimana permintaan lebih besar daripada penawaran. Keadaan seperti ini
biasanya tidak dapat bertahan lama karena akan segera dilirik oleh pengusaha
untuk segera memenuhi permintaan tersebut. Disinilah kita dapat merauk
keutungan apabila kita jeli melihat peluang-peluang semacam ini.
2. Permintaan Tak
Bermanfaat
Adalah
produk yang tak bermanfaat akan mengundang usaha yang terorganisir untuk
mengurangi konsumsinya. Tugas pemasaran adalah merangkul orang-orang yang
menyukai produk yang tak bermanfaat agar menghentikannya.
POSISI
PERSAINGAN
Perkembangan
dunia bisnis sangat pesat didukung dengan berbagai strategi dan kebijakan yang
diterapkan untuk dapat masuk ke persaingan pasar dan juga untuk bisa bertahan
dalam pasar yang ada.
Market
Follower
Perusahaan
seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya dengan meniru
produk perusahaan yang memimpin. Setiap market follower selalu menonjolkan
sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau
keuangannya. Strategi umum yang biasa dilakukan oleh market follower yaitu:
1.
Mengikuti dari dekat. Market
follower berusaha menyamai perusahaan pemimpin pasar pada sebanyak mungkin
segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.
2.
Mengikuti dari jauh. Dalam strategi
ini market follower membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti
market leader dalam hal pembauran pasar.
3.
Mengikuti secara selektif. Market
follower mengikuti dengan dekat beberapa hal yang dilakukan market leader,
namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan sendiri.
Zaman
telah berubah dan benar-benar terus berubah. Tak satu pun orang, atau bahkan
perusahaan, yang mampu menghentikan perubahan itu. Ibarat air mengalir, ia akan
terus mengalir deras tanpa batas. Arahnya jelas, menuju ke mana ia harus
melangkah.
Begitu
pula dengan dunia pemasaran. Andaikan pasar itu lautan, airnya tampak terhampar
luas tanpa ujung. Di situlah ikan-ikan bersaing mencari makan. Di tempat itulah
para marketer berlomba menaklukkan konsumen.
Kemudian
muncullah apa yang dinamakan persaingan. Dan, saat ini persaingan itu sudah
semakin rapat, padat, ketat, sengit. Karena itu, marketer rela melakukan apa
saja untuk sekadar merebut secuil pasar yang dimasukinya. Salah satu contohnya
ialah menjadi brand follower.
Brand
follower dapat didefinisikan sebagai merek
pengikut alias merek imitasi (immitation brand). Di Indonesia, merek
semacam ini sungguh banyak. Jadi, yang harus diingat oleh brand pioneer,
keberadaan merek pengikut tersebut tidak bisa diabaikan.
Steven
P. Schnaars dalam bukunya Managing Immitations Strategies yang
menyatakan, “But many who are now first will be last and many for a last
will be first. Now that is sage advice for later entrant…”. Artinya, banyak
yang pertama menjadi terakhir dan yang terakhir menjadi pertama.
Sebagai
marketer, kita bisa memahami ada banyak peluang bagi brand follower
menjadi market leader (pemimpin pasar) dan market leader tergeser
menempati posisi follower. Sebab, biasanya brand follower juga memiliki
banyak keunggulan yang dapat mengancam pionir.
Meski
demikian, brand pioneer tetap yang berpeluang paling besar menjadi market
leader. Beberapa keunggulan pionir:
·
Pertama, mereka mempunyai konsumen
yang loyalitasnya tinggi. Tentu karena mereka yang pertama masuk ke dalam mind
(pikiran)-nya konsumen.
·
Kedua, posisi mereka pada umumnya
sangat mantap di pasar. Jadi, mereka memiliki the best market position.
·
Ketiga, biasanya mereka (first
mover advantage) dilatarbelakangi kepemimpinan dalam hal teknologi.
·
Keempat, mereka juga mempunyai dana
yang lebih besar serta research and development yang kuat.
·
Kelima, mereka lebih dahulu memiliki
akses ke perantara (distributor) dan diingat oleh perantara sebagai yang
pertama. Ini juga keuntungan tersendiri.
·
Keenam, adanya suatu experience
effect dari para pionir jauh di atas para pendatang yang terlambat masuk ke
pasar.
·
Terakhir, Ketujuh, mereka sudah
menciptakan suatu hambatan yang sangat tinggi bagi pesaing-pesaing yang masuk
belakangan. Jadi, sebetulnya banyak sekali keuntungan yang telah digenggam oleh
sang pionir. Itu harus dikelola tanpa henti.
Follower Chance
Setelah
brand pioneer menenteng sederet keunggulan, mungkinkah itu menutup
kesempatan bagi para free rider effect, sebutan bagi para later
entrants (follower), untuk memenangkan persaingan? Jawabannya tidak!
Betul kata Schnaars, yang pertama bisa jadi terakhir dan sebaliknya.
Terang
saja begitu, sebab follower juga menawarkan banyak kelebihan. Kelebihan itu,
antara lain:
·
Pertama, mereka bisa menghindari
produk-produk yang tidak potensial.
·
Kedua, apabila produk itu punya
risiko, risikonya sudah ditanggung oleh pionir. Ini yang membuat mereka selamat
dari mara bahaya.
·
Ketiga, biaya research and development-nya
lebih kecil dibandingkan dengan market leader. Sebab, follower masuk
ke pasar belakangan di saat pasar itu sudah terbentuk.
·
Keempat, mereka punya peluang untuk
mendapatkan market share dari market leader. Kalau pasarnya lemah
biasanya follower akan mudah menggerusnya.
·
Kelima, mereka sangat low cost of
educating consumers. Mereka tidak terlalu dituntut banyak untuk mengedukasi
konsumen, misalnya tentang manfaat produk yang dipasarkan. Karena, proses
edukasi sebelumnya sudah dilakukan oleh market leader. Konsumen sudah
mengerti apa benefit dari produk itu.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa brand follower sebetulnya juga mengusung
banyak keunggulan. Lalu, strategi apa saja yang digunakan follower untuk
menyerang market leader? Umumnya strategi yang digunakan ada tiga, yakni:
·
Cloner berarti mengikuti produk,
distribusi, iklan yang sama persis seperti pionir. Mereka meniru habis-habisan,
hidup bak parasit dari investasi market leader. Perusahaan market follower
berupaya meniru dan menyamai segmen pasar dan bauran pemasaran pemimpin pasar. Market
Follower yang menerapkan strategi ini seringkali dianggap parasit karena
sedikit sekali berbuat untuk menstimuli pasar. Dalam kasus yang ekstrim,
beberapa perusahaan pengikut ada yang menjiplak atau bahkan ‘memalsukan’
produk-produk yang populer milik pemimpin pasar.
Di
Indonesia, banyak marketer yang bermental seperti ini. Ketika saya pergi ke
Mangga Dua, di sana ada pulpen yang persis seperti Mont Blanck buatan setempat.
Ada jeans buatan Tanah Abang dan sebagainya. Padahal, Mont Blanck dan jeans
asli itu kita tahu dibuat di negara “Barat” nan jauh di sana.
·
Immitator, mereka meniru beberapa hal dari pionir dan mencoba
membedakan dalam hal kemasan, iklan, harga, dan sejenisnya. Dalam strategi ini,
perusahaan market follower membuat beberapa diferensiasi, namun tetap
meniru pemimpin pasar dalam hal pembahruan pasar dan bauran pemasaran.
Perusahaan market follower yang menerapkan strategi ini bisa diterima
oleh pemimpin pasar karena kegiatan pemasarannya tidak begitu terganggu dank
arena pangsa pasar pengikut tersebut membantu pemimpin agar tidak dianggap
sebagai monopolis.
·
Adapter, mereka mengikuti pionir lalu mengadaptasi serta
memperbaiki apa yang menjadi kelemahan pionir itu. Ambil contoh, Wings Group
termasuk satu anggota kelompok ini.
Cirinya
adalah mereka selalu melihat apa yang menjadi kelemahan market leader,
dalam hal ini Unilever, misalnya, kemudian mencoba memperbaikinya. Contoh
produknya, Smile Up mengikuti Close Up milik Unilever, Mi Sedaap mengikuti
Indomie punya Indofood, Ale-Ale seperti Frutang, dan lain sebagai.
Dari
perusahaan lain, ada juga permen Kino (Kino Group) mengikuti Kopiko sehingga
Kopiko sempat pontang-panting hingga kemudian terpaksa mengubah tagline-nya.
Bahkan, follower yang sukses mengambil alih tampuk market leader ialah
minuman energi Kuku Bima Energi. Merek besutan Sido Muncul ini berhasil
melampaui penjualan Extra Joss yang pionir dan menguasai pasar sebelumnya.
Selain
itu, strategi yang mereka sodorkan antara lain:
·
Mereka bisa menawarkan harga yang
lebih rendah. Mereka bermain di value marketing. Contoh mudah yang
pernah kita lihat adalah hadirnya rokok merek Star Mild ke pasar kala itu.
Merek tersebut berhasil “merampok” market share di kelas mild dengan
persentase lumayan besar karena menawarkan harga produk lebih rendah daripada A
Mild, merek yang lebih dahulu ada.
·
Mereka mempunyai kesempatan
memperbaiki produk dengan cara menggunakan teknologi yang lebih canggih.
Ketiga, ini yang paling banyak dilakukan oleh para follower di Tanah Air
dan cukup berhasil, yaitu menggunakan market power. Ini seperti yang
dilakukan Wings Food terhadap Indofood tadi dan sukses.
Implikasi
dari market power itu ialah the most effective where advertising and
distribution are key. Iklan dan distribusi menjadi kekuatan utama dalam
menghadapi market power. Karena pasarnya sudah ada dan besar, dua sisi
itu telah terbukti paling efektif untuk meraih market share bagi follower.
Apa
yang diperoleh penrusahaan pengikut? Biasanya lebih rendah daripada pemimpin.
Misalnya, penelitian atas sejumlah perusahaan pengolah makanan menunjukkan
bahwa perusahaan terbesar memiliki ROI (Return Of Investment) rata-rata
16 persen; perusahaan nomor dua, 6 persen; perusahaan nomor tiga, -1 persen;
dan perusahaan nomor empat, -6 persen. Dalam hal itu, hanya dua perusahaan yang
memiliki laba. Strategi mengikut pemimpin tidak selalu merupakan jalan yang
menguntungkan.
The
most powerful entry for follower, yaitu value
leadership, real supperior product, dan full superior marketing effort.
Perubahan
dan persaingan merangkak seiring sejalan. Resesi finansial global sekarang ini
juga memicu perubahan dan ketatnya persaingan. Di dalam perubahan dan
persaingan itu terdapat kata menang dan kalah. Oleh karena itu, menyusun
strategi dengan tepat dan smart adalah sangat penting, agar kemenangan
ada di tangan merek kita. Jika follower, jadilah brand follower yang
sukses. Bukankah the last will be first?
6.4.2 Falsafah
manajemen pemasaran
Segala aktivitas haruslah
dilandasi oleh falsafah. Falsafah pemasaran harus menjadi pedoman seluruh
aktivitas pemasaran. Terdapat 5 falsafah/pedoman yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:
• Production Concept
Konsumen lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah harganya
• Product Concept
Konsumen menyukai produk produk yang menawarkan kualitas, dan kinerja terbaik, serta fitur fitur yang inovatif
• Selling Concept
Konsumen dan pebisnis hanya akan membeli produk yang melakukan usaha usaha pemasaran yang aktif. Konsumen tidak akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang gencar
• Marketing Concept
Kunci pencapaian sasaran organisasi adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih superior kepada target pasarnya disbanding dengan pesaingnya.
• Production Concept
Konsumen lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah harganya
• Product Concept
Konsumen menyukai produk produk yang menawarkan kualitas, dan kinerja terbaik, serta fitur fitur yang inovatif
• Selling Concept
Konsumen dan pebisnis hanya akan membeli produk yang melakukan usaha usaha pemasaran yang aktif. Konsumen tidak akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang gencar
• Marketing Concept
Kunci pencapaian sasaran organisasi adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih superior kepada target pasarnya disbanding dengan pesaingnya.
6.5 Bauran pemasaran
Sebagaimana yang dikatakan oleh William J.
Stanton (1993:7) bahwa pemasaran adalah ” suatu sistem
total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan
dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”. Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan pemasaran yakni
produk, harga, promosi dan distribusi yang dimana satu sama lain saling
berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang baik dan berhasil dalam
mencapai tujuan perusahaan serta memberikan kepuasan terhadap konsumen, maka keempat
unsur tadi perlu dirancang sebaik mungkin terutama dengan memperhatikan apa
yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen sesuai dengan konsep pemasaran.
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran
pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan
Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran
pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
Product (Produk).
Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa
yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun
tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi
kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan
ide.
Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan
strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran
dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga
menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk
memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh
konsumen.
Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode,
yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat.
Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual
produk ke konsumen.
Saluran Distribusi (Place)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut
kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk
tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan
konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
6.6 Tujuan sistem
pemasaran
Ada empat
alternatif yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu :
1.
Memaksimalkan konsumsi
Kegiatan – kegiaatan pemasaran yang
telah dijalankan seharusnya dapat merangsang terjadinya konsumsi maksimal yang
pada gilirannya akan menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmuran
maksimalbagi masyarakat.
2.
Memaksimalkan kepuasan konsumen
Pandangan lain mengatakan bahwa
tujuan sistem pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan konsumen, bukan
memaksimalkan konsumsi. Tetapi kepuasan konsumen sulit untuk diukur. Pertama,
karena belum adanya tolak ukur kepuasan konsumen terhadap penggunaan suatu
produk atau terhadap aktivitas pemasaran. Kedua, kepuasan yang diperoleh
terkadang diikuti kondisi yang kurang menyenangkan, seperti pencemaran dan
kerusakan lingkungan. Ketiga, kepuasaan sewaktu mengkonsumsi produk tertentu
(barang bergengsi) sangat relatif, yaitu tergantung pada sedikit banyaknya
orang lain yang mengkonsumsi barang tersebut.
3.
Memaksimalkan pilihan
Tujuan lain dari sistem pemasaran
adalah memaksimalkan ragam produk dan pilihan konsumen. Meskipun sistem ini
memungkinkan konsumen untuk menemukan produk yang dengan tepat dapat memuaskan
selera serta memaksimalkan gaya hiduup mereka, tetapi kompensasinya adalah
peningkatan biaya. Pertama, karena produk yang semakin mahal dapat menyebabkan
berkurangnya pendapatan nyata dan konsumsi konsumen. Kedua, pertambahan ragam
produk tentu membutuhkan lebih banyak waktu konsumen untuk menentukan
pilihannya.
4.
Memaksimalkan kualitas hidup
Sistem pemasaran dipercaya dapat
meningkatkan taraf hidup melalui kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga
barang serta jasa, kualitas lingkuungan fisik, maupun kualitas lingkungan
budaya. Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa mutu hidup adalah
tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran, meskipun tidak mudah mengukurnya
karena setiap individu mempunyai penilaian berbeda terhadap suatu produk.
6.7 Pendekatan dalam mempelajari Pemasaran
Pemasaran
merupakan kegiatan produktif karena menciptakan kegunaan (utility) baik
kegunaan bentuk, tempat, waktu maupun milik.
Terdapat enam macam pendekatan yang biasa digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran yaitu:
Terdapat enam macam pendekatan yang biasa digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran yaitu:
·
pendekatan komoditi (commodity approach),
·
pendekatan kelembagaan (institutional
approach),
·
pendekatan analitis atau efisiensi pemasaran
(analytical approach),
·
pendekatan struktur tingkah laku dan
penampilan pasar (SCP approach), dan
·
pendekatan manajemen pemasaran (marketing
management approach).
Masing-masing pendekatan tersebut tidak dapat
berdiri sendiri sehingga memerlukan pendekatan lainnya agar dapat memberikan
manfaat yang lebih menyeluruh.
Referensi:
http://id.shvoong.com/business-management/2003665-pengertian-pasar/