BAB
9
Manajemen Keuangan Perusahaan
Manajemen Keuangan Perusahaan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan
manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahmya dan
menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
1. Peran dan tanggung jawab menajer keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan
dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap
perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat
terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya
secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh
Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan
juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan
secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu
perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat penting untuk
pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa
individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan
pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset
secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan
kekeyaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Tanggung jawab manajer keuangan :
·
Mengambil keputusan investasi (investment
decision). Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari
sekolompokkesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi
yang dinilaipaling menguntungkan.
·
Mengambil keputusan pembelanjaan (financing
decision). Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang
tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif
pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
·
Mengambil keputusan dividen (dividend decision).
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan
sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran
dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan tersebut
harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh
perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
·
Penganggaran Modal
Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
>. Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
>. Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
>. Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
>. Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
>. Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
>. Renewal (pembaharuan); tambal sulam
Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran
modal :
a. Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
b. Review dan analisa.
c. Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
d. Implementasi
e. Mengumpulkan umpan balik atau feedback
a. Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
b. Review dan analisa.
c. Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
d. Implementasi
e. Mengumpulkan umpan balik atau feedback
Istilah-istilah dalam capital budgeting :
1. Independent projects
1. Independent projects
Proyek
yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya.
Contoh
: buka bisnis salon dan buka resto.
2. Mutually exclusive projects
Proyek-proyek yang tidak ada
hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3. Unlimited funds
3. Unlimited funds
Proyek dengan dana yang tidak
terbatas.
·
Penggolongan investasi aktiva tetap dan
pemilihan alternatif
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap terdiri sbb :
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
• Metode penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa
dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara
lain metode average rate of return, payback, net present value (NPV), internal
rate of return (IRR) dan metode profitability index.
• Arus kas masuk
Arus kas yang masuk dari
penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan penerimaan operasi
lainnya.
• Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa
tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang
digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average
investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini
kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan penghasilan.
•
Metode masa
pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur
seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah
aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan
periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka
pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari
perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
• Metode net presen value
Metode ini menghitung selisih
antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap
relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
Ada beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
•
Metode profibality index
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka
diannggap menguntungkan.
• Metode internal rate of return
Dalam metode IRR, dihitung tingkat
suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini
lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka
investasi diangap menguntungkan.
2. Perencanaan keuangan
Mengapa peusahaan membutuhkan dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
•
Pengeluaran jangka pendek (short term)
Pengeluaran yang muncul dalam
aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang
ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses,
maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta
biaya operasi lainnya.
•
Pengeluaran jangka panjang (long term)
Sebagai tambahan untuk
memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionlanya, perusahaan juga
membutuhkan dan auntuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.
•
Pembiayaan Perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.
http://www.perfspot.com/docs/doc.asp?id=84710
(http://ilmukalibrasi.blogspot.com/2008/12/metode-penilaian-investasi-kalibrasi_15.html)
(http://www.bangzabar.com/2009/07/fungsi-dan-tanggung-jawab-manajer.html)
(http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1912856-teori-penganggaran-modal-bg-mempelajari/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar